Posts

Sabar dalam Berhusnudzon

Image
Kisah Nabi Khidir a.s dalam Al-Qur'an mengajarkan kita untuk banyak berhusnudzon. Nabi Musa yang ingin belajar darinya hanya disyaratkan untuk tidak banyak bertanya akan apa-apa yang dilihatnya nanti, lalu beliau mengiyakan. Akan tetapi baru 3 kejadian berlalu, kesabarannya untuk menjaga husnudzon telah habis melihat tindakan Nabi Khidir yang dianggapnya sebagai "kesalahan".  Nabi Musa pun tak mampu membendung pertanyaannya. Lalu semua dijawab dengan hikmah yang lebih besar dibaliknya. "Padahal sudah kusyaratkan untuk tidak banyak bertanya, bukan? Karena kau tidak mampu memenuhi janji, maka perjalanan kita cukup sampai disini" Andai, Nabi Musa mampu menjaga sabar dan husnudzonnya, akan banyak lagi hikmah yang dipelajarinya. Qodarullah. Akan tetapi, saat dijelaskan satu-persatu hikmah kejadian yang baru dialami, Nabi Musa tidak pernah membantah, tidak mendebat apalagi menuduh apakah pengetahuan Nabi Khidir benar-benar "benar"? Andai itu terjadi zaman no...

Masjid Pertama Kagawa dalam Doa dan Cita

Image
1 Muharram yang bertepatan dengan ulang tahun saya, saya ingin berbagi cerita. Kagawa belum punya masjid? Benar. Tapi bukan berarti kegiatan ibadah dan dakwah disini tidak pernah dilaksanakan 😊 Alhamdulillah meski tinggal berpencar, warga muslim khususnya dari Indonesia tetap bersemangat dalam keterbatasan yang ada. Atas izin Allah, awal tahun 2019 diadakan pengajian sekaligus pembentukan Kmi Kagawa (Keluarga Muslim Indonesia Kagawa). Setiap bulan rutin diadakan pengajian dan penggalangan dana untuk pembangunan masjid pertama di Kagawa. Dalam 1 tahun kepengurusan, dana yang terkumpul sekitar 4.467.000 yen atau setara 570 juta rupiah. Sebuah nominal yang fantastis dari semangat beramal warga muslim Kagawa, prefektur Jepang lainnya dan juga donasi dari Indonesia. Tapi perjuangan masih jauh dari target, dan kami sadar kekuatan itu harus dihimpun penuh dari semua elemen masyarakat muslim yang ingin menanam investasi akhiratnya. Meskipun masjid belum berdiri, tapi semangat kami menyembah-N...

Luka Menggenggam Hidayah

Image
Duhai Illah pemilik hidayah, Bukankah janji-Mu hijrah itu indah? Erat kugenggam kian pekat berdarah Sekilat waktu taubat menganak nanah Iman berucap kias, lantas mengira takkan diuji? Syahdan si zalim menindas, maka perangi JanjiNya rezeki terbentang luas, selaksa bumi Salahku sendiri merasa tak pantas, berjuang mencari Wahai Rabb penggenggam jiwa, buatku ingat Tawan jiwaku berhasrat dari maksiat Bunuh nafsuku berhawa penuh geliat Semayamkan jasadku bersahabat taat Tak peduli semesta mencaci penuh amarah Hilang kesenangan dunia berbalik arah Meregang husnul khatimah pun aku tak kisah Demi Engkau semata, kugenggam luka berhijrah Kagawa, 15 Juli 2020 Yenni Mulyati Diikutkan dalam lomba #Event_Puisi_Satu_Hari_Tema_Hijrah dan dicetak dalam buku antologi puisi

Berhaji dari Jepang, Yuk!

Image
Jamaah Haji Jepang yang semuanya perantau Indonesia, 2019 Setahun lalu, adalah perjalanan naik pesawat terbanyak sepanjang sejarah hidup. Bulan Februari pulang ke Gorontalo untuk melakukan penelitian tesis saya, bersama seorang bayi usia 1 tahun pertama kalinya naik Garuda Indonesia (ketahuan selama ini naik maskapai promo, wkwkwk). Perjalanan selama 1 bulan Jepang-Denpasar (transit)-Jakarta-Gorontalo-Jakarta-Batam-Jakarta-Jepang, biaya perjalanan semua disponsori oleh sensei yang baik hati. Alhamdulillaah... Persiapan haji lebih hectic lagi, karena pakai serba promo mencari yg termurah tentu tidak bisa menuntut ternyaman. Setelah perjalanan pertama kalinya ke Tokyo untuk manasik haji dengan pesawat Kagawa-Tokyo-Kagawa, seminggu kemudian naik pesawat lagi untuk mengantar anak-anak liburan (dititipin ke orangtua ding, hehe) Kagawa (by bus)-Osaka-Malaysia (transit)-Singapore-Kepri (by ferry)-Singapore-Osaka-Kagawa (by bus) Lalu perjalanan haji sendiri: Takamatsu-...

Antara Arafah dan Ijabah (Part 1)

Image
Ran (bunga anggrek) di Takamatsu Airport menuju Tokyo pertama kalinya, untuk manasik haji Hari ini, setahun yang lalu. Hari terbaik sepanjang hidup, berada di tempat dimana doa-doa langsung melangit ijabah. Hari diguyur hujan lebat penuh berkah, hari di padang Arafah. Perkenalkan, kami sepasang suami istri yang sedang studi di negeri matahari terbit. Saya hijrah di musim sakura tahun 2017 bersama 3 orang anak usia 7, 5 dan 2 tahun; menyusul suami yang sudah 6 bulan sebelumnya menetap terlebih dahulu di prefecture Kagawa untuk menempuh pendidikan doktoralnya. Kisah ini saya tulis untuk memotivasi pembaca untuk menjadikan berhaji sebagai obsesi, semoga ada hikmah yang bisa dipetik dari kisah kami. Kenapa Jepang jadi pilihan? Setelah melewati proses mendaftar program doktoral di beberapa negara, muncul 2 buah opsi yang menawarkan bersamaan. King Saud University dengan beasiswa dari negara Arab Saudi, satu lagi Ehime University dengan beasiswa dari Lembaga Pendidikan Indonesia. ...

Study from Home Ala Anak SD Jepang

Sudah beberapa pekan ini beranda dipenuhi curhatan emak-emak soal anaknya yang harus belajar online dari rumah. Saya tentu saja mengamati story teman-teman, membaca banyak status bahkan tulisan para ibu yang mendampingi anaknya belajar di rumah. Menurut saya, para guru apalagi ibu-ibu di Indonesia itu keren! Jujur saja, belum tentu saya mampu sesabar mereka. Bagaimana tidak, di Jepang belajar juga dilaksanakan dari rumah. Bahkan study from home sudah dilaksanakan beberapa pekan lebih awal dibanding Indonesia. Sebenarnya, sejak wabah covid 19 merebak di akhir Februari, perbincangan untuk meliburkan anak-anak sekolah mulai dibahas dan akhirnya menjadi instruksi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada awal Maret 2020. Anak-anak sekolah kaget, begitupun orangtua seluruh Jepang. Meskipun, aroma peliburan ini mulai terendus sejak munculnya kasus pertama pada bulan Januari. Di Jepang, meliburkan anak dari sekolah tentu saja berimbas pada orangtua, khususnya para ibu yang bekerja di siang...

Hikmah Corona di Jepang

Setiap takdir di dunia tak ada yang sia-sia. Semua punya tujuan mengapa Yang Maha Kuasa membuat sebuah peristiwa terjadi atas izin-Nya. Sesungguhnya takdir apapun yang menimpa setiap makhluk, baik itu baik atau buruk, selalu ada hikmah yang menyerta. Sayangnya tak semua orang diberi ketajaman rasa untuk menilainya, apalagi jika terkait takdir buruk yang siapapun pasti tak suka. Apalagi kalau berbicara soal wabah corona. Tiga tahun menjalani kehidupan di Jepang dengan suka dukanya, tak terbayangkan jika harus menghadapi pandemi yang dihadapi seluruh dunia disini. Disini dibumi Allah yang jauh berbeda kondisinya dibanding tanah air. Bahkan ini sudah terjadi sebelum di Indonesia marak, sejak musim dingin berlalu dan masyarakat negeri sakura harus menyaksikan momen terbaik pergantian musim dengan berjarak. Sakura yang mekar tahun ini tak bisa dinikmati bersama, hanami yang dinanti tetap indah meski tak ramai apalagi semarak. Corona memang menyebar kekhawatiran, banyak kisah usaha kolap...

Cara Sekolah Jepang Menggalang Dana

Image
Dana merupakan unsur penting dalam pengembangan sebuah institusi pendidikan. Eh, bukan cuma satu institusi ini saja sih... bahkan setiap pribadi membutuhkan dana alias uang untuk aktualisasi diri atau sekedar menyambung hidupnya. Nah, sampe sekolah Jepang pun punya cara sendiri untuk menggalang dananya dari orang tua siswa, lho... Gimana ya kira-kira? Alih-alih meminta sejumlah uang secara langsung kepada orang tua siswa, sekolah justru mengadakan charity bazaar yang diadakan setahun sekali. Satu bulan sebelumnya, pihak sekolah akan membagikan selebaran kepada setiap orang tua siswa mengenai kegiatan ini. Selain waktu dan tempat kegiatan, orang tua siswa juga diminta untuk memberikan barang bekas pakai mereka untuk di sumbangkan. Syaratnya, barang baru atau masih sangat baik kondisinya. Jika tidak ada, maka boleh memberikan sabun, detergen dan semacamnya untuk kemudian dijual kembali dalam kegiatan tersebut dengan harga yang sangat murah sekali, minimal setengah atau sepertiga dari...

Kehamilan Trimester Pertama di Jepang (3)

 Kunjungan P egawai Yakuba ke Apaato (Sesi 1) Saat menerima surat pengantar dari dokter kandungan Klinik Kurobe, suami segera mengantarkannya ke Yakuba . Saat itu bagian Mandegan Mother and Kids langsung merespon dengan sederet dokumen yang harus diisi. Karena seluruhnya berisi data yang harus saya isi sebagai subyek terlapor (ibu hamilnya) dan saya tidak ikut serta, maka mereka berjanji akan mengunjungi apaato/ アパー ト / apartemen kami pada hari Kamis tanggal 1 Agustus pukul 10.00 pagi. Saya ingat sekali pagi itu beliau datang tepat waktu dengan bersepeda dari kantornya. Beliau adalah seorang wanita paruh baya, profesinya adalah bidan yang bekerja sebagai pegawai negeri di kantor Yakuba Miki Town . Wajahnya ramah dan terlihat sangat bersahabat. Kelak, saat bertemu beliau di beberapa kesempatan lainnya pasti menanyakan kabar saya dan kandungan dengan wajah serius dan penuh keingintahuan. Lagi-lagi acara hari itu kami didampingi oleh tutor suami yang baik hati dan suka me...