Sabar dalam Berhusnudzon
Kisah Nabi Khidir a.s dalam Al-Qur'an mengajarkan kita untuk banyak berhusnudzon. Nabi Musa yang ingin belajar darinya hanya disyaratkan untuk tidak banyak bertanya akan apa-apa yang dilihatnya nanti, lalu beliau mengiyakan. Akan tetapi baru 3 kejadian berlalu, kesabarannya untuk menjaga husnudzon telah habis melihat tindakan Nabi Khidir yang dianggapnya sebagai "kesalahan". Nabi Musa pun tak mampu membendung pertanyaannya. Lalu semua dijawab dengan hikmah yang lebih besar dibaliknya. "Padahal sudah kusyaratkan untuk tidak banyak bertanya, bukan? Karena kau tidak mampu memenuhi janji, maka perjalanan kita cukup sampai disini" Andai, Nabi Musa mampu menjaga sabar dan husnudzonnya, akan banyak lagi hikmah yang dipelajarinya. Qodarullah. Akan tetapi, saat dijelaskan satu-persatu hikmah kejadian yang baru dialami, Nabi Musa tidak pernah membantah, tidak mendebat apalagi menuduh apakah pengetahuan Nabi Khidir benar-benar "benar"? Andai itu terjadi zaman no...