Hataraku Kuruma Daisyugyou, dan Hiburan Anak-Anak di Jepang
Saat acara seperti ini, saya bisa melihat ternyata cukup banyak juga jumlah orangtua yang kini memiliki anak lebih dari 1 orang. Ramai, dan menyenangkan rasanya berkumpul dengan komunitas dengan kerepotan yang sama. Selain itu, satu hal yang saya sadari adalah kesamaan ciri pengasuhan orangtua di negara ini dengan saya. Apa itu? Cuek dengan anak-anak. Kalau kata mertua, anak saya besar dengan sendirinya ngga diurusin. Maksud saya begini, kalau makan ya cukup diambilkan dan disuruh makan sendiri. Sesekali saja disuapin, apalagi sambil diajak jalan-jalan atau dikejar-kejar. Anak dibawa kemana-mana naik motor pagi siang malam ngga pantangan. Kalau ini sih terpaksa, karena tidak punya asisten rumah tangga. Tapi disini melihat anak perempuan memakai rok mini atau bayi tanpa kaus kaki di tempat umum seperti mall atau stasiun, membuat saya berpikir masih mending pengasuhan saya. Masalahnya musim semi dibulan-bulan seperti ini udara masih cukup dingin dan angin bertiup cukup kencang. Pernah sekali suami menegur saya untuk memperhatikan sepasang suami istri yang menggendong bayi merah, tanpa kaus kaki apalagi bedong. Oh my God... kalau kata suami di Gorontalo sudah di teriaki orang-orang nih...
Meski jumlah anak-anak terhitung sedang berkembang jumlahnya, bukan berarti pemerintah Jepang tidak memperhatikan pendidikan dan hiburan untuk anak-anak. Salah besar. Acara yang kami hadiri ini salah satunya. Acara Hataraku Kuruma Daisyugyou yang berlangsung di pelataran depan Marunaka (tempat perbelanjaan). Acara ini menampilkan berbagai atraksi menarik yang disajikan untuk anak-anak, paduan suara, tarian, nyanyian, dan salah satunya penampilan jajaran kepolisian Jepang, dengan musik lengkap dengan penarinya. Lucu sekali... dan menurut Raisa, lagu ini sering diputar di sekolahnya Hirai Elementary School. Bukan hanya Girl Band aja yang bisa, ternyata koreografi para polisi ini juga unik dan cakep banget untuk dinikmati anak-anak. Hampir tak percaya yang tampil adalah para polisi yang sehari-hari berurusan dengan hukum dan lalu lintas. Hehehe...
Nah, acara ini adalah semacam festival mobil kerja khusus untuk anak-anak. Selebaran undangannya di sebar ke sekolah, dan anak-anak bisa mencoba naik mobil-mobil yang digunakan untuk bekerja sehari-hari. Ada mobil polisi, tentara, pemadam kebakaran, dll. Ada juga mobil yang digunakan untuk pekerjaan di gedung bertingkat, dan anak-anak juga diperkenankan naik dengan pendampingan orang dewasa dan peralatan keamanan standar digunakan. Menurut saya ini adalah pengalaman yang tak terlupakan untuk dikenang anak-anak. Terlihat bukan dari ekspresi mereka yang begitu gembira diberikan kesempatan mencoba duduk, memencet tombol-tombol yang ada didepan mereka dari kursi pengemudi mobil-mobil kerja. Sayangnya, kesempatan ini hanya untuk anak-anak, padahal saya orangtuanya juga ingin lho... maklum sejak kecil tidak pernah naik mobil-mobil beginian. Mupeng, tapi cukuplah diwakili anak-anak saya. Hehe..
Menariknya, berjam-jam disini tidak terasa.... sampai perut keroncongan yang menyapa kami untuk beranjak mencari taman bermain terdekat, dan makan siang bekal dari rumah. Akhir pekan yang sederhana, tapi tetap istimewa.
2 pekan kemudian akan ada acara di dekat laut Takamatsu, kali ini temanya Kapal. Tunggu kisah menariknya, ya... dari foto di selebarannya, acara ini kelihatannya sayang untuk dilewatkan :-)




















Comments
Post a Comment