Khatam Qur'an Pertamaku
Khatam Qu'ran Pertamamu adalah hadiah terindah buat Ayah Agus Bahar Rachman dan Bunda. Alhamdulillaah.. Barakallaah anakku Raisa Rayyana Rachman. Terimakasih atas perjuangan kerasmu menyelesaikan rangkaian tilawah Qur'anmu sejak 31 Desember 2015 hingga menjelang tengah malam tadi, terimakasih telah mewujudkan satu dari beberapa impian Bunda...
Allaahummarhamna BilQur'aan...saat Ayah selesai memimpin doa khotmil Qur'an dan ditanya apa doa tambahan Raisa? Kau menjawab dengan senyum lugu, "Raisa ingin masuk surga.. menjadi kesayangan Allah, menjadi kesayangan Rasulullaah, menjadi kesayangan orangtua..." Sampai disitu Ayah dan Bunda sudah berurai airmata dan memeluk tubuh kecilmu. Allaah, darimana rangkaian doa-doa indahnnya?
Maka semoga Bunda bisa mewujudkan salah satu impianmu untuk mendapat "Pesta" atas raihan prestasimu. Ketika tiap kali sepulang sekolah kau membawa bungkusan snack dari teman-temanmu yang berulangtahun, dan mengisahkan bahwa tadi dikelas orangtua temannya datang membawa kue dan berdoa bersama teman-teman..kau pasti bertanya kenapa ulangtahunnya tidak pernah dirayakan. Bunda hanya menjawab, "Kita tidak merayakan ulangtahun, tapi kalau Raisa khatam Qur'an insyaAllah kita rayakan ya..." dan matamu pun berbinar.
Ah, versi pestamu terlalu sederhana, Nak. Andai kau tau keindahan perayaan di surga bagi AhlulQur'an...Istiqomah ya, Nak.. untuk khatam-khatam Qur'anmu berikutnya sepanjang hayatmu. Semoga menjadi amal jariyah Ayah Bunda dan pemberi syafa'at di Yaumil Akhir kelak. Aamiin yaa Rabb...
Cc. Ibu Guru Upik Nadjamuddin dan Kiki Riezki Rauf
PS. Terimakasih utk Ibu Dr.Sarmini,Lc Alhafidzoh atas motivasi, inspirasi serta doa dalam temu langsung di bedah buku Alhamdulillaah Balitaku Khatam Quran di akhir 2013. Ternyata kita bisa atas dasar janjiNya memberikan kemudahan mempelajari kalamullah bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran. InsyaAllah...
Tulisan ini dishare di FB pada 11 May 2016. Mendapat 200 like dan 11 share. Tapi sayang, impian pesta yang dijanjikan Bundanya selama ini tidak dapat terwujud. Dengan alasan tidak boleh ada perayaan lagi di sekolah karena dua bulan yang lalu sempat heboh diprotes semua orangtua siswa, karena sekolah mengizinkan salah seorang wali siswa merayakan ulangtahun anaknya. Ternyata besoknya dia bagi-bagi undangan ke semua anak. Dan teman-temannya bawa kado. Di hari-H sekolah di dekor sedemikan rupa dan membawa Event Organizer.
Baiklah, suami mencoba melembut, "Tapi ini kan moment nya beda bu, khatam al-qur'an. Saya juga hanya dengan teman sekelasnya saja membawa kue dan bingkisan." Tapi sayang tetap tidak ada respon. Oh.... itulah hari tersedih dalam hidup saya. Saya langsung menangis begitu mendengar berita dari suami. Langsung mencari rencana cadangan segera. Lalu teringat teman yang memiliki panti asuhan, menghubunginya, dan membuat janji temu untuk Jum'at. Dengan mengcancle beberapa pesanan kue esok, diganti lusa. Akhirnya pinjam mobil untuk bawa ini itu, terimakasih untuk pak Fahrul Ilham dan Bu Madaniatul Syahra yang sempat hadir memenuhi undangan kami.
Setelah acara berlangsung yang sekitar satu jam saja (kaya lagu si Charlie ST12 nih, hehe), ditanyalah Raisa apa pesan kesannya. Jawabnya diluar dugaan, "Raisa tidak terlalu senang Bunda, karena teman-teman tadi bukan teman-teman bermain Raisa..."
Oghh... pantas saja wajahnya cemberut selama acara berlangsung, tidak ceria seperti biasanya. Pasti ini diluar khayalan indahnya. Kasihan... sabar ya, Nak. kadang hidup berjalan tak sesuai rencana manusia, tapi sesuai yang terbaik menurut-Nya. Ini juga menjadi pembelajaran untuk ibu-ibu semua yang sedang mengajarkan anaknya, apalagi Al-Qur'an, agar tidak menjanjikan sesuatu yang remeh-temeh sekalipun kepada anak karena bisa jadi jika tidak terwujud rasa bersalah itu akan terus menghantui. Boleh siiih... tapi jangan kaya saya terlalu sering berjanji 'pesta di kelas' kalau anak mau mengaji, dan mungkin pas janji seringnya lupa bilang "InsyaAllaah..."
Alhamdulillah setelah itu Raisa masih semangat mengaji, bahkan minta diajari menghafal. Barakallaah ya, Nak... selanjutnya bantu Bunda ajari adik-adikmu yaaa.....
Dan inilah foto satu-satunya yang sempat tersimpan karena semua serba mendadak, di share d FB pemilik panti. Jazakillah mba Ika Okthora Angelia dan Pak Arfan Botutihe serta adik-adik panti semua. Qadarullaah.... Laa tahzan Raisa!
Allaahummarhamna BilQur'aan...saat Ayah selesai memimpin doa khotmil Qur'an dan ditanya apa doa tambahan Raisa? Kau menjawab dengan senyum lugu, "Raisa ingin masuk surga.. menjadi kesayangan Allah, menjadi kesayangan Rasulullaah, menjadi kesayangan orangtua..." Sampai disitu Ayah dan Bunda sudah berurai airmata dan memeluk tubuh kecilmu. Allaah, darimana rangkaian doa-doa indahnnya?
Maka semoga Bunda bisa mewujudkan salah satu impianmu untuk mendapat "Pesta" atas raihan prestasimu. Ketika tiap kali sepulang sekolah kau membawa bungkusan snack dari teman-temanmu yang berulangtahun, dan mengisahkan bahwa tadi dikelas orangtua temannya datang membawa kue dan berdoa bersama teman-teman..kau pasti bertanya kenapa ulangtahunnya tidak pernah dirayakan. Bunda hanya menjawab, "Kita tidak merayakan ulangtahun, tapi kalau Raisa khatam Qur'an insyaAllah kita rayakan ya..." dan matamu pun berbinar.
Ah, versi pestamu terlalu sederhana, Nak. Andai kau tau keindahan perayaan di surga bagi AhlulQur'an...Istiqomah ya, Nak.. untuk khatam-khatam Qur'anmu berikutnya sepanjang hayatmu. Semoga menjadi amal jariyah Ayah Bunda dan pemberi syafa'at di Yaumil Akhir kelak. Aamiin yaa Rabb...
Cc. Ibu Guru Upik Nadjamuddin dan Kiki Riezki Rauf
PS. Terimakasih utk Ibu Dr.Sarmini,Lc Alhafidzoh atas motivasi, inspirasi serta doa dalam temu langsung di bedah buku Alhamdulillaah Balitaku Khatam Quran di akhir 2013. Ternyata kita bisa atas dasar janjiNya memberikan kemudahan mempelajari kalamullah bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran. InsyaAllah...
Tulisan ini dishare di FB pada 11 May 2016. Mendapat 200 like dan 11 share. Tapi sayang, impian pesta yang dijanjikan Bundanya selama ini tidak dapat terwujud. Dengan alasan tidak boleh ada perayaan lagi di sekolah karena dua bulan yang lalu sempat heboh diprotes semua orangtua siswa, karena sekolah mengizinkan salah seorang wali siswa merayakan ulangtahun anaknya. Ternyata besoknya dia bagi-bagi undangan ke semua anak. Dan teman-temannya bawa kado. Di hari-H sekolah di dekor sedemikan rupa dan membawa Event Organizer.
Baiklah, suami mencoba melembut, "Tapi ini kan moment nya beda bu, khatam al-qur'an. Saya juga hanya dengan teman sekelasnya saja membawa kue dan bingkisan." Tapi sayang tetap tidak ada respon. Oh.... itulah hari tersedih dalam hidup saya. Saya langsung menangis begitu mendengar berita dari suami. Langsung mencari rencana cadangan segera. Lalu teringat teman yang memiliki panti asuhan, menghubunginya, dan membuat janji temu untuk Jum'at. Dengan mengcancle beberapa pesanan kue esok, diganti lusa. Akhirnya pinjam mobil untuk bawa ini itu, terimakasih untuk pak Fahrul Ilham dan Bu Madaniatul Syahra yang sempat hadir memenuhi undangan kami.
Setelah acara berlangsung yang sekitar satu jam saja (kaya lagu si Charlie ST12 nih, hehe), ditanyalah Raisa apa pesan kesannya. Jawabnya diluar dugaan, "Raisa tidak terlalu senang Bunda, karena teman-teman tadi bukan teman-teman bermain Raisa..."
Oghh... pantas saja wajahnya cemberut selama acara berlangsung, tidak ceria seperti biasanya. Pasti ini diluar khayalan indahnya. Kasihan... sabar ya, Nak. kadang hidup berjalan tak sesuai rencana manusia, tapi sesuai yang terbaik menurut-Nya. Ini juga menjadi pembelajaran untuk ibu-ibu semua yang sedang mengajarkan anaknya, apalagi Al-Qur'an, agar tidak menjanjikan sesuatu yang remeh-temeh sekalipun kepada anak karena bisa jadi jika tidak terwujud rasa bersalah itu akan terus menghantui. Boleh siiih... tapi jangan kaya saya terlalu sering berjanji 'pesta di kelas' kalau anak mau mengaji, dan mungkin pas janji seringnya lupa bilang "InsyaAllaah..."
Alhamdulillah setelah itu Raisa masih semangat mengaji, bahkan minta diajari menghafal. Barakallaah ya, Nak... selanjutnya bantu Bunda ajari adik-adikmu yaaa.....
Dan inilah foto satu-satunya yang sempat tersimpan karena semua serba mendadak, di share d FB pemilik panti. Jazakillah mba Ika Okthora Angelia dan Pak Arfan Botutihe serta adik-adik panti semua. Qadarullaah.... Laa tahzan Raisa!

Comments
Post a Comment