Posts

Showing posts from July, 2016

Khatam Qur'an Pertamaku

Image
Khatam Qu'ran Pertamamu adalah hadiah terindah buat Ayah Agus Bahar Rachman dan Bunda. Alhamdulillaah.. Barakallaah anakku Raisa Rayyana Rachman. Terimakasih atas perjuangan kerasmu menyelesaikan rangkaian tilawah Qur'anmu sejak 31 Desember 2015 hingga menjelang tengah malam tadi, terimakasih telah mewujudkan satu dari beberapa impian Bunda... Allaahummarhamna BilQur'aan...saat Ayah selesai memimpin doa khotmil Qur'an dan ditanya apa doa tambahan Raisa? Kau menjawab dengan senyum lugu, "Raisa ingin masuk surga.. menjadi kesayangan Allah, menjadi kesayangan Rasulullaah, menjadi kesayangan orangtua..." Sampai disitu Ayah dan Bunda sudah berurai airmata dan memeluk tubuh kecilmu. Allaah, darimana rangkaian doa-doa indahnnya? Maka semoga Bunda bisa mewujudkan salah satu impianmu untuk mendapat "Pesta" atas raihan prestasimu. Ketika tiap kali sepulang sekolah kau membawa bungkusan snack dari teman-temanmu yang berulangtahun, dan mengisahkan bahwa tadi...

Cahayamu Ada di Surga, Bu.....

Izinkan aku berkisah tentangnya. Tentang seorang wanita paruh baya. Beliau mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran cabang cacat netra mewakili Kota Gorontalo. Ya, beliau seorang tuna netra. Seorang ibu yang dengan senyum manisnya bersedia bertutur lembut, berkisah tentang dirinya. Kisah beliau yang ingin kubagi, semoga menuai hikmah untuk sesama. Apakah beliau buta sejak lahir? Tidak. Menikah di usia 18tahun dengan pujaan hatinya, kondisi tubuh termasuk matanya normal seperti orang kebanyakan. Lalu lahirlah buah hati pertamanya seorang putri..lalu menyusul buah hati keduanya. Saat itulah, seminggu pasca melahirkan beliau pendarahan hebat seperti orang miskram (keguguran). Tidak lama kemudian, penglihatannya mulai berkurang. Rupa berembun katanya. Ia sering bertanya, so mo ujan ini? Tidak, terang benderang bagini..jawab orang-orang disekitarnya. Seiring berlalu waktu, penglihatanny pun semakin menghilang. Ia pun pergi mengunjungi dokter. Menurut dokter itu adalah katarak. Tidak puas, ia...

Hobi yang Manis untuk Bunda

Image
Menemukan ini di Buku Kenangan Wisudamu, membuat Bunda tersenyum. Hobi itu sesuatu yang engkau suka mengerjakannya, menyenangkan, dan lambat laun menjadi kebiasaan yang berulang. Teman-temanmu sekelas menulis: Menulis, menghafal, bermain, belajar, main game, makan. Serius hobimu beres-beres, Nak??? Mungkin saking seringnya engkau membantu Bunda membereskan mainan dan hal-hal berantakan di rumah kita ya sayang... Maafkan Bunda membuatmu harus sering membantu Bunda untuk kegiatan rumah tangga, dan terimakasih banyak. Tapi mengetahui bahwa engkau 'menjadikan hobi' kegiatan beres-beres, adalah sesuatu yang membuat dada Bunda terasa hangat. Anakku Raisa, jadilah engkau nanti seorang ibu yang lebih baik dari Bunda... Baaraakallaah telah menyelesaikan studi taman kanak-kanakmu. Terimakasih Ibu Guru Mei Mey Amili dan Nita Qonita atas didikan dan asuhan yang baik selama di kelas B4 PPIT Al-Ishlah, dengan segenap dewan guru yang jasanya tidak dapat disebut satu persatu.   Jazak...