Posts

Showing posts from July, 2017

1 Yen dan Isu Redenominasi 1 Rupiah

Image
Sejak saya datang ke negara ini, saya sudah terkagum-kagum dengan mata uang yang dipakai Jepang. Ya, terasa sekali pemeliharaan nilai budaya yang konsisten sejak dahulu hingga kini. Bukan sekedar alat yang digunakan dalam sistem pembayaran di toko-toko kebanyakan apalagi supermarket besar, cara melayani pembayaran juga terlihat sangat berbeda di negeri Sakura ini. Jepang hanya memiliki 3 nominal uang dalam bentuk lembaran (10.000 yen, 5.000 yen dan 1000 yen), dan 5 nominal uang logam (bernilai 1, 5, 10, 50 dan 100 yen). Kedelapan jenis uang ini sama bergunanya dalam penggunaan sehari-hari. Satu yen sangat berharga untuk kembalian dalam pembayaran, meski secara nilai jelas berbeda dengan selembar 1 man (10000 yen, setara 1juta rupiah lebih). Dari segi bentuk dan gambar, tidak ada yang berubah dari kesemua mata uang ini sejak pertama kali diterbitkan. Hal ini jelas berbeda dengan negara Indonesia, yang sering berganti warna dan gambar di tiap mata uangnya. Bahkan cetakan mata uang...

Agar Tidak Kehilangan Allah Meski Ikut Asuransi

Akhir-akhir ini, seiring dengan maraknya kampanye anti-riba, demikian pula halnya dengan kampanye asuransi yang hilir mudik menyampaikan argumennya. Entah itu asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi kepemilikan rumah dan properti, asuransi bisnis, asuransi perjalanan, sampai asuransi umun, kelautan dan kredit. Tapi ketika kita membicarakan buah hati atau anak, pasti kita akan langsung teringat pada asuransi pendidikan. Ya, tidak bisa dinafikan jika biaya pendidikan saat ini luarbiasa mahal. Jangankan berpikir jenjang perguruan tinggi, bahkan sejak Pendidikan Anak Usia Dini pun, jika ingin menuruti hal keuangan kelas menengah keatas akan didapati instansi pendidikan yang mematok harga diatas akal logika. Jangankan di kota besar, bahkan di pedesaan pun telah menjamur sekolah-sekolah mahal untuk kalangan konglomerat. Biasanya mengedepankan keagamaan dalam kurikulumnya, atau skill tertentu seperti kemandirian dan entrepreneurship. Saat ini, sekolah adalah hal pr...

We're in June's School Bulletin!

Image
Saat ayah Agus Bahar Rachman ditelpon oleh guru kelas Raisa Rayyana Rachman, beliau meminta izin akan memasukkan foto kami di buletin sekolah. Dan inilah kami, dicetak untuk 600 orang lebih total anak Hirai Elementary School yang membawa buletin bulan Juni ini kerumah masing-masing. Bagi saya, ini adalah penghargaan yang luar biasa dari pihak sekolah. Selain adab mereka meminta izin terlebih dahulu sebelum menerbitkan, memilih foto kami dari ratusan foto lainnya saat kunjungan orangtua ke sekolah adalah bentuk lain dari toleransi dan dukungan kepada kami. Ya, Raisa mendapat nilai paling rendah di tes sekolah bulan lalu. Bukan karena ia tak tau jawabannya, tapi masih bingung dengan instruksi soalnya yang sebagian besar dengan bahasa jepang. Misal 3+7=... maka Raisa bisa menjawab. Tapi soal lain sebagian besar adalah 7 to 3 wa ... (7 dan 3 menjadi....). Dan salah saya juga tidak menjelaskan instruksi soal kepada Raisa, tapi Alhamdulillah sekarang sudah mengerti dengan konsep b...